Kue Diatas Lantai
Seperti hari hari kerja biasanya, sore
ini aku duduk di salah satu café di Dusseldorf untuk menggunakan wifi dan
bekerja. Mengunjungi café ini bisa dibilang sebagai rutinitas harianku dan
merupakan café yang selalu aku kunjungi setelah makan siang. Tidak ada yang
special hari ini, cuaca masih galau, kadang cerah kemudian di ikuti hujan.
Sedangkan suhu masih bertahan di bawah 9 celcius, dan berangin. Cukup dingin
untuk bisa jalan jalan menikamti kota, sehingga kegiatan di dalam ruangan
menjadi pilihan tebaik pada musim seperti ini.
Kondisi café sore ini terlihat sama
seperti hari hari sebleumnya, beberapa staff ramah yang aku kenal juga bekerja
hari ini. Para pelanggan yang asik menikmati makan bersama teman kerja atau
keluarga, beberapa staff exclusive yang lagi ngopi dan meeting, seorang anak laki
laki umur 7 tahunan dan ibu yang duduk berdua di pojokan di depan aku duduk.
Suatu pemandangan yang indah melihat mereka bercengkerma.
Sudah lebih dari 1 jam aku
memperhatikan ibu dan anak diseberang meja itu. Timbul suatu perasaan iri dan
rindu untuk bisa bercengkerama bersama ibuku. Kedekatan mereka sungguh luar
biasa, sang anak dengan asik mewarnai buku gambar dan sang ibu dengan senyum
bahagia dan rasa bangga selalu berada disampingnya.
Beberapa saat setelahnya, mereka
mendatangi bar disamping tempat aku duduk untuk memesan kue sebagai makanan
petutup. Sang anak memesan 2 jenis kue yang berbeda. sang ibu memberikan
keleluasaan kepada sang anak untuk mengambil kue dan membawanya kemeja. Tanpa
sengaja sang anak menjatuhkan kue favorite yang dia beli ke atas lantai. Dengan
muka yang kecewa, hawatir kena marah dan rasa bersalah, sang anak menatap
ibunya sambil memungut kue di lantai dan menaruhnya kembali diatas piring yang
dia bawa. Pemandangan yang luar biasa terjadi ketika sang ibu berjalan kembali
kepada sang anak, memeluk, menciumnya dan mengatakan ‘tidak apa apa, lain kali
belajarlah untuk lebih berhati hati ‘. Dengan senyum kegembiran dan anggukan
yang menyatakan terima kasih serta janji untuk berhati hati, sang anak
mengikuti langkah sang ibu ke meja mereka untuk menikmati makan penutup mereka.
Sebuah pengalaman yang luar biasa di
sore hari yang dingin. Cerminan kasih sayang yang luar biasa, sebuah cara yang
lembut untuk mengajarkan sang anak tentang tanggung jawab dan lebih berhati
hati dalam segala hal. Pelukan dan ciuman yang mengajarkan sang anak untuk
menjadi pribadi yang lebih baik tanpa harus mengunakan emosi berlebihan. Kue
diatas lantai itu akan meberikan pengalaman yang berbekas kepada sang anak
untuk berlaku baik kepada siapaun walaupun mereka melakukan sebuah kesalahan.
Cara yang baik, akan melahirkan hal
hal baik lainnya.
Komentar
Posting Komentar